Senin, 16 Mei 2016

Boneka Pemberian Malam

Kala matahari tak lagi menampakan dirinya. saat itu pula aku siap pergi melihat perjalanan fantasi apa yang akan ku lewati malam ini. Kenyataan pun mulai pergi tergantikan cerita yang lain. suara gaduh mulai terdengar kami tengah berlari kesuatu tempat, dengan hati yang gelisah aku terus mengikuti langkah mereka. sesekali diri ini terjatuh, teman yang lain melihat ke arah ku seakan tahu ada yang tak beres aku pun mencoba bersikap wajar walaupun seseorang disana tahu apa yang tengah aku rasakan. Iya dialah seseorang yang menyebut dirinya sebagai teman.
Tiba-tiba aku menemukan diriku tengah sendiri ditempat yang tak asing. Suara langkah terdengar semakin keras, tapi walau aku tak melihatnya hati ini seolah tahu siapa pemilik langka itu, sampai dia telah berdiri dihadapanku aku tak berani menatapnya. Dengan lembut dia menundukan sedikit wajahnya untuk melihat ku, tanpa berkata ia memberikanku sebuah boneka beruang pink yang besar, tak sadar aku pun langsung memeluk boneka itu. Lewat tatapan lembut itu dia tahu dengan pasti ada yang salah denganku.
Aku masih dengan berusaha menghindari tatapannya, dia pun membalas merangkulku, air mata ini pun mulai menetes aku masih berusaha menahannya. Dia berbalik memeluk ku dengan bonekanya. dengan bodohnya akupun tak bisa menghindar lagi.
Tanpa ada satu kata pun yang terucap dia telah berhasil menenangkanku lagi.

Walaupun aku tahu besok pagi mungkin bukan akulah gadis dengan boneka itu....
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar